IIUM Nurse Bloggers

Ex-IIUM Matric

Kebun Ilmu

Ustaz's note

Ayat-Ayat Cinta

"dan boleh jadi kamu benci kepada sesuatu padahal ia baik bagi kamu, dan boleh jadi kamu suka kepada sesuatu padahal ia buruk bagi kamu. Dan (ingatlah), Allah jualah yang mengetahui (semuanya itu), sedang kamu tidak mengetahuinya”
[Al-Baqarah 2: 216]

Sahabat Blogger IIUM

Mardhtillah Matlubi

~ I wish I could make people smile and make them know how beautiful life is. Just a plain me, seeking His bless worldly and hereafter.~

Total Pageviews

Wahai Rasulullah...

Ingin ku susuri denai hidup mu, ya Rasulullah
Izinkan aku mencintai mu
Izinkan aku merinduimu

Selawat dan Salam yang setinggi-tingginya ke atas mu
Wahai Kekasih Allah..

Sembang Hikmah

~Demi Masa~

"Demi Masa..Sesungguhnya manusia itu berada di dalam kerugian..Melainkan orang-orang yang beriman dan beramal soleh..dan berpesan-pesan dengan kebenaran dan berpesan-pesan dengan kesabaran" Berapa banyak lagi masa yang bersisa untuk kita??
Powered by Blogger.

Wednesday, October 28, 2009

Air Mata Rasulullah..Insan Agung




~Kiriman Email daripada seorang Sahabat dunia akhirat..Terima Kasih atas ingatan ini...Moga hati kita terus subur untuk Mencintai Rasulullah dengan menyelusuri jejak tinggalan baginda tercinta..~


Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. 'Bolehkah saya masuk?' tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, 'Maafkanlah, ayahku sedang demam', kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan
bertanya pada Fatimah, 'Siapakah itu wahai anakku?'
'Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,'
tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.

Seolah-olah bahagian demi! bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.


'Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang
memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malaikatul maut,' kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan
tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit
dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

'Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?', tanya Rasululllah
dengan suara yang amat lemah.
'Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.

'Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, ' kata Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.. 'Engkau tidak senang mendengar khabar ini?', tanya Jibril lagi.

'Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?'

'Jangan khawatir, wahai Rasul ! Allah, aku pernah mendengar Allah
berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada di dalamnya,' kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh
Rasulullah ditarik.

Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya
menegang. 'Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.'
Perlahan Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

'Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?'
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

'Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,' kata
Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak
tertahankan lagi.

'Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku.'
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera
mendekatkan telinganya. 'Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku'
'peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.'



Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.

Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan
telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

'Ummatii,ummatii, ummatiii? ' - 'Umatku, umatku, umatku'

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.

Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?

Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi


Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.


NB:

Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mengingat maut dan mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita.

2 comments:

  1. Astagfirullah...betapa hebat dan mulianya Insan yang bernama Nabi Muhammad S.A.W...mudah-mudah dapat bertemu kita dengan Baginda S.A.W di akhirat kelak..Selawat dan Salam kepada Rasulullah Kekasih Allah S.W.

    ReplyDelete
  2. aminnnnnnnnn..

    mudah-mudahan...bukan mudah menjejak derap langkah Rasulullah, namun usaha jgn harus putus,,,

    Kekuatan cinta Baginda pasti menjadi pembakar semangat buat kita semua..

    ReplyDelete